Followers

Ketidakmampuan, keinginan, serta kenyataan

Saturday 8 October 2011

Gue juga bersukur gue nggak pernah menjadi orang yang kaya mendadak, gue bersukur jarang menerima kemewahan, kenapa ?  karna gue tau kalau gue kaya mendadak gue pasti jantungan, dan dari jantungan tadi gue bisa mati dan akhirnya gue di kubur dan nggak menerima kemewahan bahkan kekayaan sama sekali. terus gue dapet apa ? apa gue jadi orang kaya yang bisa ngebeli ini-itu ? enggak.

     Hidup terkadang bikin kita silau, bikin kita mupeng, terlebih bikin kita lupa liryc, banyak ababil mulai meresahkan penampilan dan gaya hidup, gue juga nggak bakal jaim-jaim untuk mengakui kekalahan gue tentang gaya hidup, gue mulai resah kalau nggak ada uang, mulai kacau kalau lagi boker ada cewek ngajak kenalan, dan mulai gelisah kalau nggak ada (tuuutt sensor).

Hidup itu nggak sesimpel kayak yang disinetron-sinetron teman, bisa nerima kenyataan kalau kita termasuk golongan tingkat bawah (baca: keluarga nggak mampu), gue sempat berpikiran Allah itu nggak adil, kenapa gue harus diberikan hidup yang nggak semewah orang lain, ini wajar, ini juga naluri sebagai remaja yang ingin mendapatkan fasilitas-fasilitas terbaik dalam kehidupan.

Banyak spesies manusia yang dengan susah payah me-makeover image dirinya untuk menjadii golongan orang-orang tingkat atas, dan dengan suka cita merubah segalanya demi kepuasan batin, temasuk gue, tapi dulu !
dulu, pokoknya bagaimapun caranya gue harus terlihat dan menjadi perhatian orang-orang, contohnya gue pernah ngebuat baju ge jadi celana dan celana gue jadikan baju, haha ya nggak lah.
contoh mutlaknya : sekarang banyak ababil yang sok kerennya memakai barang-barang serba branded (pakaian, gadget, kendaraan, dll) yang harganya selangit dan sang ababil juga tau kondisi keuangan mereka kayak gimana. woke gue nggak menyalahkan mereka yang malu kalau nggak make barang-barang branded dan sejenisnya, yang gue salahkan adalah pola pikir mereka yang bener-bener ekstrim, melampaui kemampuan, nggak masalah bagi yang mampu nak, mereka bisa ngebeli segalanya, nah kita ?

kalian malu sama mereka ? kalian malu ? sama gue juga malu .. haha

tapi setidaknya diiringi dengan tingkat kemampuan kita, kalau kita nggak sanggup ya udah, biarkan mereka berjalan sesuai hidupnya dan kita berjalan sesuai hidup kita.

Dian Wardana, 18th,
Unyyuu :3

11 Comments:

Ikbal Rizki said...

Intinya cuma bersyukur ...
dengan bersyukur maka hidup kita akan tambah bahagia... :D

Dian Wardanaaa said...

@ikbal : yupp bener bal, harus bersyukur aja kehidupan kita walaupun bagaimana keadaannya :)

Symphony of Elegy said...

gak perlu pakai topeng untuk dihargain, jadi diri lo sendiri bang, dari semua yang ada di diri lo -- tanpa topeng -- lo udah punya kharisma tinggal gimana orang liat dari perspektif mana bang ~^^

dhilooo said...

itu karena kebanyakan dari mereka gak tau susahnya nyari duit itu kya gimana (gw jg sih, heheh)
yg jelas, smuanya akan cukup kalo kita ngerasa cukup, walopunketiban duit se truk tp ga bisa manage dgn baik, tetep aja bakal sia2 juga, nice post brotha


dhila, 18thn
unyuu jugaa :3

Danu Akbar said...

Hahaha.. banyak ABG yang pengen di bilang "WAH".. :D

primebound said...

semua itu memang pola pikir.

gw sekarang ke kampus naik sepeda aja masih tetep dilirik ma cewek bermobil kok #ehKokGakNyambung

Kopiah Putih said...

Jangan memaksa untuk memikul beban yang berat, kalo emang tak mampu.. Lakukan yang mapu aja..

Anonymous said...

Iya ya bang, banyak yang gitu di indonesia ini...
Tapi anehnya gw gak tertarik bwt beli ini itu, meskipun dompet gw cukup, bahkan lebih buat beli ini itu...
sebenernya itu mah cuma masalah selera kayaknya...

Igniel said...

Jangan maksa buat jadi keren hai para ababil. Masih minta sama ortu aja belagu.

Sheno said...

syukuri apa yang kamu miliki maka kamu akan terlihat lebih ;D

Ervina Lutfi said...

nusuk banget :E

Erv, 16 thn

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...