Followers

Main-main itu ada waktunya

Saturday 15 October 2011

Tersenyum kelu, tertawa kecil, dan berkelit manja, sedikit uraian tentang apa yang kita lakukan disaat merasa terpojok oleh ulah teman-teman kita yang tak berpriketemanan. tapi sebernarnya apa yang kita rasakan saat itu hanya kita sendiri yang tau,  orang lain/ teman-teman kita hanya bisa men-judge tanpa pernah sedikitpun ingin mengetahui apa yang kita rasakan, terlebih lagi mereka merasa seperti tak berdosa sama sekali setelah melakukan ulah-ulah bodoh mereka yang melukai perasaan orang lain.

Ada yang tau perasaan orang yang kita judge atau ceng-cengin ? nggak. Apakah mereka senang ataukah mereka merasa tersakiti bahkan hatinya benar-benar terluka akibat dari perbuatan mereka yang melebihi ambang pertemanan ? kalau kalian jadi ki joko bodo mungkin bisa menebak bahkan mengetahui apa yang dirasakan orang lain, tapi sayang bejuta ribu sayang! kalian bukan ki joko bodo, tapi kalian emang benar-benar bodo.

Tingkat sensifitas orang berbeda-beda, ada yang fine-fine aja kalau di judge bahkan di ceng-cengin, ada yang langsung merasa tertusuk ( ini maksutnya tertusuk apaan haha ) hatinya dan merasa dirugikan, ada juga yang langsung pingin gantung diri karena nggak kuat menerima perkataan yang super dueeeper bombastis, de el el~

#mamamamamama !!!


    jadi, main-main itu ada waktunya !
ada saatnya kita untuk bermain-main ria dengan orang lain, jikalau keadaan emang bener-bener friendly dan mengasyikan. Kalian salah besar kalau bersikap, bertingkah terlebih lagi ucapan kalian terlihat main-main disaat sidang paripurna, alamat terpasti kalian pasti sudah terpikirkan di benak kalian, dimanaaaaa dimanaaa~ ?

Well, setiap perbuatan pasti ada akibatnya, perhatikan pola percakapan kita, jangan asal ceplos aja, pikirin hati orang lain wooeee, orang lain juga ingin hidup tenang, damai, dan sentosa, bukan mereka aja yang ingin hidup sakinah-mawadah-warohma, kita sendiri juga sangat-sangat ingin !

Lampauan kisah masa kemarin :'(

Dian Wardana
Unyu :3 ( lagi )

Ketidakmampuan, keinginan, serta kenyataan

Saturday 8 October 2011

Gue juga bersukur gue nggak pernah menjadi orang yang kaya mendadak, gue bersukur jarang menerima kemewahan, kenapa ?  karna gue tau kalau gue kaya mendadak gue pasti jantungan, dan dari jantungan tadi gue bisa mati dan akhirnya gue di kubur dan nggak menerima kemewahan bahkan kekayaan sama sekali. terus gue dapet apa ? apa gue jadi orang kaya yang bisa ngebeli ini-itu ? enggak.

     Hidup terkadang bikin kita silau, bikin kita mupeng, terlebih bikin kita lupa liryc, banyak ababil mulai meresahkan penampilan dan gaya hidup, gue juga nggak bakal jaim-jaim untuk mengakui kekalahan gue tentang gaya hidup, gue mulai resah kalau nggak ada uang, mulai kacau kalau lagi boker ada cewek ngajak kenalan, dan mulai gelisah kalau nggak ada (tuuutt sensor).

Hidup itu nggak sesimpel kayak yang disinetron-sinetron teman, bisa nerima kenyataan kalau kita termasuk golongan tingkat bawah (baca: keluarga nggak mampu), gue sempat berpikiran Allah itu nggak adil, kenapa gue harus diberikan hidup yang nggak semewah orang lain, ini wajar, ini juga naluri sebagai remaja yang ingin mendapatkan fasilitas-fasilitas terbaik dalam kehidupan.

Banyak spesies manusia yang dengan susah payah me-makeover image dirinya untuk menjadii golongan orang-orang tingkat atas, dan dengan suka cita merubah segalanya demi kepuasan batin, temasuk gue, tapi dulu !
dulu, pokoknya bagaimapun caranya gue harus terlihat dan menjadi perhatian orang-orang, contohnya gue pernah ngebuat baju ge jadi celana dan celana gue jadikan baju, haha ya nggak lah.
contoh mutlaknya : sekarang banyak ababil yang sok kerennya memakai barang-barang serba branded (pakaian, gadget, kendaraan, dll) yang harganya selangit dan sang ababil juga tau kondisi keuangan mereka kayak gimana. woke gue nggak menyalahkan mereka yang malu kalau nggak make barang-barang branded dan sejenisnya, yang gue salahkan adalah pola pikir mereka yang bener-bener ekstrim, melampaui kemampuan, nggak masalah bagi yang mampu nak, mereka bisa ngebeli segalanya, nah kita ?

kalian malu sama mereka ? kalian malu ? sama gue juga malu .. haha

tapi setidaknya diiringi dengan tingkat kemampuan kita, kalau kita nggak sanggup ya udah, biarkan mereka berjalan sesuai hidupnya dan kita berjalan sesuai hidup kita.

Dian Wardana, 18th,
Unyyuu :3

I HATE

Thursday 6 October 2011

-Nyamuk
-Lagu diantara kalian ( d'masiv )
-Kata terserah
-Sms cuma bales 'OOO'
-Di cuekin
-Rumah sakit
-Baju tipis
-Dibentak
-Kamar kotor
-Rambut rontok
-Berantem
-Asep rokok
-Tuak
-Handphones hang
-Air panas
-Ular
-Diremehin
-Playgirl
-Dosen/guru killer
-Syahrini
-Orang sombong
-Dikhianati
-Semut merah
-Sinetron
-Telat
-Menunggu
-Nggak punya duit
-Pulsa modem habis
-Kebut-kebutan
-Cewek ngeselin
-Orang salah tapi nggak mau minta maap duluan
-Sok jago dalam bidang tertentu 'padahal nol besar'

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...